Pages

Banner 468 x 60px

 

Jumat, 01 Mei 2015

DAFTAR ISTILAH CAVING

0 komentar
1
Akifer
:
Merupakan formasi batuan yang dapat menyimpan atau meluluskan air dalam jumlah yang cukup banyak melalui celah-celahnya
2
Allogenic water
:
Air yang berasal dari luar daerah karst
3
Authigenic water
:
Merupakan air hujan atau air imbuhan yang jatuh dipermukaan kawasan karst.
4
Ascending
:
Teknik naik dalam prosedur SRT (single rope tecnique)
5
Bare karst
:
Karst terbuka, kawasan karst yang tidak punya lapisan penutup
6
Base flow
:
Aliran dasar, berasal dari aliran tegak dan panjang untuk mencapai alur drainase utama.
7
Batu gamping
:
Batuan yang minimal mengandung 80% mineral karbonat yang berupa kalsium karbonat atau magnesium karbonat.
8
Bedding joint
:
Patahan vertikal diantara lapisan sedimentasi batu gamping.
9
Bedding plane
:
Patahan horizontal diantara lapisan sedimentasi batu gamping.
10
Bell hole
:
Dome kecil pada plafon gua yang berbentuk lonceng.
11
Boulder                                            
:
Bongkahan batu gamping yang terdapat di dalam gua.
12
Calsidophilic/calcicol                    
:
Vegetasi yang menyukai batu gamping.
13
Canopy
:
Bentukan endokarsik, aliran vadose yang mengalir di atas bongkahan batu membentuk tudung serupa payung.
14
Chamber
:
Ruangan besar dalam gua.
15
Chocked air                                     
:
Hambatan oleh udara di dalam lorong, sehingga aliran air mengalami penundaan. Terutama disebabkan tertutupnya lorong secara sempurna oleh air.
16
Climb up
:
Teknik memanjat dalam penelusuran (atas)
17
Coloumn
:
Stalaktit dan stalakmit yang menyatu membentuk pilar.
18
Conical hills
:
Bukit-bukit di daerah kapur yang menyerupai kerucut
19
Contact spring
:
Sumber air yang merupakan kumpulan air dari sistem percelahan
20
Covered karst
:
Karst tertutup, kawasan karst yang bagian permukaannya tertutup oleh sedimentasi yang tidak ada hubungannya dengan masa batu gamping itu sendiri (alluvium, sandstone, fluvoglacial).
21
Danau karst
:
Tampungan air di kawasan karst, letaknya biasanya pada cekungan tertentu karena dasarnya kedap air akibat akumulasi dari lumpur atau bahan residu pelapukan yang kedap air.
22
Descending
:
Tehnik menuruni lintasan dalm teknik SRT (single rope technique)

23
Diffuse flow
:
Aliran air yang menghilang karena memasuki sistem percelahan.
24
Direct flow
:
Aliran langsung, masuknya air ke dalam tanah melalui sistem rucutan terbuka atau tertutup (ponora, luweng, dan sebagainya).
25
Doline
:
Cekungan-cekungan di daerah karst yang berkelompok maupun tunggal, depresi dari cone / bukit.
26
Dolomit
:
Sifat jenis batuan karst (dolomit), yang serupa mineral kalsit yang secara petrografis dapat dipisah atau dibedakan dari indeks refraksinya.
27
Down stream
:
Penelusuran gua dengan mengikuti arah air mengalir.
28
Drainase
:
Pola atau  sistem aliran-aliran
29
Drapery
:
Bentukan serupa gordyn tipis yang ujungnya bergerigi, serupa gergaji.
30
Evaporasi
:
Penguapan baik oleh tanaman diatas daerah kars maupun langsung.
31
Evaportranspirasi
:
Oleh Schulz (1976) didefinisikan sebagai penguapan dari daerah atau aliran sungai akibat pertumbuhan tanaman di dalamnya.
32
Exsurgence
:
Sungai yang muncul dari air kondensasi dan perkolasi intern kawasan kars, baik sebagian maupun seluruhnya.
33
Fast and turbulent/ direct flow
:
Aliran air dengan kecepatan tinggi dan bersifat turbulensi, karena adanya kemiringan hidraulik yang mengeliminir penundaan.
34
Flood over flow spring
:
Sumber air sewaktu banjir.
35
Flowstone
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapan aliran kalsit melalui celah horisontal yang dijumpai pada dinding/teras/lantai dua
36
Fracture spring
:
Sumber air pada patahan batuan
37
Gourdyn
:
Deposit endokarsit hasil dari, endapan aliran kalsit, membentuk tirai/layar, terletak pada dinding atau plafon gua.
38
Gravel
:
Jenis butiran serupa pasir
39
Gravity fed spring/ Spring under gravity/ Free flow spring
:
Sumber air dengan aliran bebas terlihat sebagai sungai yan keluar dari gua atau celah.
40
Halit 
:
Jenis batuan yang bersifat lebih mudah larut daripada batuan karbonat
41
Helektit
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapat kalsit dari tetesan perkolasi berbentuk bunga karang yang terbalik.
42
Hyper ventilation
:
Fenomena dalam gua, dimana kadar oksigen rata- rata di bawah prosentase normal.  Baik disebabkan oleh vegetasi yang ada di atasnya ataupun dari proses kimia pembentukan speleothem.
43
Infiltration
:
Perembesan air melalui system percelah-rekahan batuan
44
Inlet
:
Aliran air masuk, yang memberi imbuhan pada aliran pertama
45
Intermittent spring/ebbing and flowing spring/ periodic spring
:
Sumber air periodik
46
Kalsit
:
Kalsium karbonat rombohedral/hexagonal biasanya terlihat sebagai hablur kristal yang bagus dan jelas.
47
Kremnofit
:
Sejenis tanaman berbatang lunak, sering terlihat merembet di dinding kapur
48
Local base level
:
Ketinggian muka air tanah setempat
49
Lorong fosil
:
Zona hidrografi gua yang kondisi hidrologisnya relatif amat minim, kelembaban rendah, suhu relatif tinggi, serta tingkat kerapuhan yang tinggi.
50
Lorong vadose
:
Suatu zona hidrografi gua yang sangat dipengaruhi oleh air infiltrasi dan air lebih rendah dibandingkan lorong fosil
51
Macrogourdam
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapan kalsit yang membentuk petak-petak perkolasi, lebih bersifat transisional karena masih terfluktuasi. Memiliki suhu tinggi dan kelembaban besar
52
Microgourdam
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapan kalsit yang membentuk petak-petak kecil, muncul dari lantai gua
53
Natural bridge
:
Merupakan suatu fenomena yang menyerupai jembatan di daerah batu gamping
54
Perkolasi
:
Aliran air yang menembus aliran tanah dan batuan karbonat di kawasan karst
55
Permeabilitas
:
Tingkat kelulusan batuan untuk menyalurkan air
56
Pitch
:
Lorong vertikal pada gua yang harus dituruni dengan alat bantu
57
Poljes
:
Depresi ekstensi daerah karst tertutup di semua sisi, lantainya tidak permeabel, dengan batasan terjal di beberapa bagian dan sudut yang nyata
58
Porositas
:
Tingkat kesarangan batuan atau sedimen dalam bentuk prosen dari jumlah total material
59
Presipitasi
:
Curah hujan kawasan
60
Resurgence
:
Sungai yang meluncur setelah melewati bagian interior daerah karst
61
Run off
:
Air larian, tergantung pada intensitas dan lamanya hujan, sudut kemiringan atau keterjalan perbukitan, jenis ketebalan, kepadatan dan kelulusan air tanah penutupnya
62
Sandstone
:
Jenis batuan yang terbentuk karena perekatan pasir
63
Sodastraw
:
Deposit endokarsit hasil dari, endapat kalsit dari tetesan perkolasi berbentuk sedotan, bening, berongga, muncul di plafon gua
64
Solution cavities
:
Proses pelarutan batuan oleh air dan reaksi asam
65
Speleogenesis
:
Proses pembentukan atau terjadinya gua beserta lorong-lorongnya
66
Speleothem
:
Bentukan-bentukan endokarsik apapun bentuknya
67
Spring on bedding joint
:
Sumber air pada lapisan batuan
68
Stalakmit
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapan kalsit dari tetesan perkolasi
69
Stalaktit
:
Deposit endokarsik hasil dari, endapan kalsit dari tetesan perkolasi, muncul dari plafon gua
70
Static pool
:
Kolam / telaga, di dalam gua yang terisi air sepanjang tahun
71
Sump
:
Akhir lorong aktif menyerupai pool
72
Swallow hole
:
Sistem perguaan yang berada di punggungan bukit, terjadi akibat turunnya local base level
73
Tectonic uplift
:
Pengangkatan lapisan permukaan bumi akibat gerakan tektonik
74
Terrarossa
:
Tanah alvisol, berwarna merah kecoklatan dan terhampar di atas kawasan karst, terbentuk oleh pelapukan batuan karbonat, bersifat kedap air
75
Top hill
:
Sistem perguaan di puncak bukit, terjadi akibat runtuhnya puncak gua
76
Top soil
:
Lapisan tanah permukaan
77
Troglobion
:
Hewan yang sudah beradaptasi penuh terhadap kegelapan abadi gua dan tidak pernah beranjak ke bagian terang gua
78
Up stream
:
Penelusuran gua bertentangan dengan arah air mengalir
79
Uvala
:
Cekungan yang memanjang dan tidak rata (Cvijic, 1901), lembah memanjang dan berkelok-kelok, dasarnya menyerupai cawan di daerah karst (H. Lehman)
80
Water table
:
Permukaan air tanah

0 komentar:

Posting Komentar